Gawat...Bush Mau nyerang Indonesia !!!



Bush meminta Pentagon menganalisa jika AS (Amerika Serikat, -pen) ‘terpaksa’
harus menyerang Indonesia berapa
kerugian yang harus di pikul pihak AS
dan berapa keuntungan pihak Indonesia
dari kehadiran tentara AS di sana?!


Begitu memasuki perairan Indonesia,
mereka akan di hadang pihak Bea Cukai
karena membawa masuk senjata api dan
senjata tajam serta peralatan perang
tanpa surat izin dari pemerintah RI. Ini
berarti mereka harus menyediakan “Uang
Damai”. Coba hitung berapa besarnya jika
bawaannya sedemikian banyak?

Kemudian mereka juga pasti akan
mendirikan base camp militer. Bisa
ditebak di sekitar base camp nantinya
pasti akan dikelilingi oleh penjual
Bakso, tukang Es Kelapa, lapak VCD
bajakan, sampai obral Cel-Dam Rp.10.000
3/Pcs.

Belum lagi para pengusaha pasar malam
yang wahana utamanya Komedi Putar
dipastikan bakal ikut mangkal di sekitar
base camp juga.

Kemudian kendaraan-kendaraan tempur
serta tank-tank lapis baja yang diparkir
dekat base camp akan dikenakan retribusi
parkir oleh petugas dari dinas
perpakiran daerah. Jika dua jam pertama
per-kendaraan dikenakan tarif
Rp.10.000,- (jangan protes, tarif orang
bule nih!), berapa yang harus dibayar AS
kalau kendaraan & tank mereka harus
parkir selama sebulan??

Sepanjang jalan ke lokasi base camp
pasukan AS juga harus menghadapi para
Mr. Cepek yang berlagak memperbaiki
jalan sambil memungut biaya bagi
kendaraan yang melewati jalan tersebut.
Dan jika kendaran tempur serta tank
harus berbelok atau melewati pertigaan
mereka tentu kudu menyiapkan recehan
yang banyak untuk para Mr. Cepek itu.

Suatu kerepotan besar bagi rombongan
pasukan jika harus berkonvoi, karena
konvoi yang berjalan lambat pasti akan
di hampiri para pengamen, pengemis dan
anak-anak jalanan, ini berarti harus
mengeluarkan recehan lagi.

Belum lagi jika di jalan bertemu polisi
yang sedang bokek, udah pasti kena
semprit kerena konvoi tanpa izin.
Bayangkan berapa lagi uang damai yang
harus dikeluarkan?

Di base camp militer, tentara AS sudah
pasti nggak bisa tidur, karena
nyamuknya, Ya ampyuun… gede-gede kayak
vampir! Malam hari di hutan yang sepi
juga mereka akan di kunjungi para wanita
yang tertawa dan menangis. Harusnya sih
mereka senang karena bisa berkencan
dengan wanita ini tapi kesenangan
tersebut akan sirna begitu melihat para
wanita ini punya bolong besar di
punggungnya..

Pagi harinya mereka juga ga akan bisa
mandi karena di sungai banyak dilalui
“Rudal Kuning” yang di tembakkan
penduduk setempat dari “Flying
Helicopter” alias WC terapung di atas
sungai.

Pasukan AS juga tidak bisa jauh-jauh
dari peralatan perangnya, karena di
sekitar base camp sudah mengintai
pedagang besi loakan yang siap
mempereteli peralatan perang canggih
yang mereka bawa. Meleng sedikit saja
tank canggih mereka sudah siap
di-kilo-in. Belum lagi pelaku curanmor
yang siap beraksi dengan kunci T-nya
sudah standby merebut jip-jip perang
mereka yang kalau didempul dan cat ulang
bisa di jual mahal ke anak-anak orang
kaya yang pengen gaya-gayaan.

Dan yang lebih menyedihkan lagi badan
pasukan AS pasti akan jamuran karena
tidak bisa berganti pakaian. Kalau
berani nekat menjemur pakaiannya dan
meleng sedikit saja, besok pagi pakaian
mereka sudah mejeng di pasar Jatinegara
di lapak-lapak pakaian bekas.

Peralatan telekomunikasi mereka juga
harus di jaga ketat, karena para bandit
‘Kapak Merah’ sedang mengintai peralatan
canggih itu 24 jam.

Dan mereka juga harus membayar sewa
tanah yang di gunakan untuk base camp
kepada juragan Duloh, juragan Mamat, dan
engkong Jai’ para pemilik tanah.
Disamping itu mereka juga harus minta
izin kepada RT/RW dan kelurahan
setempat, berapa meja yang harus di
lalui dan berapa banyak dana yang harus
disiapkan untuk meng-amplopi
pejabat-pejabat ini..??

Para komandan di pasukan AS ini juga
akan kena tugas tambahan mengawasi para
prajuritnya yang banyak menyelinap
keluar base camp buat nonton dangdut-an
di RW 06, katanya ada Inul di sana.

Baru membayangkan ini semua saja akhinya
Bush memutuskan:
!!! TIDAAK

Pengikut